Facebook

Showing posts with label Cerpen. Show all posts
Showing posts with label Cerpen. Show all posts

Saturday, 13 December 2008

Foolish Jack

Ni fairytale yang gue pake buat lomba story telling dulu

Once upon a time in a village, there was a foolish boy named Jack.
Foolish Jack never stopped to think things out for himself. And sometimes, as you can well imagine,that led him into trouble.
One day his mother sent him out to work. He raked hay all day for the farmer and at the end of the day the farmer gave him a penny. Jack tied the penny in his hankerchief, but somewhere on the way home, he lost the handkerchief and the penny.
“You silly boy!” said his mom. “You should have put it in your pocket.”
Next day Jack went to work at the dairy. When evening came the dairyman gave him a jug of milk.
Jack didn’t want to lose the milk as he had lost the penny, so he put the jug in his pocket. He had to tip it on its side to get it in, and of course it spilt. What a mess it made.
“You silly boy!!” said his mom, when he got home. “You should have carried it on your head.”
The following day Jack helped the man who kept hens. He gave Jack six brown eggs to take home.
“I know exactly what to do to keep them safe,” said Jack. He ruffled his hair and balanced the eggs on his head as though he was a tree and his hair was a nest. It wasn’t a very good nest and eggs having no corners to stop them rolling, it wasn’t long before they rolled off Jack’s head and onto the ground.
“You silly boy!!!” said his mom, when he got home. “You should have carried them in your hands.”
Next day Jack was given a roly-poly piglet. If you have ever tried to carry a roly-poly piglet you will know that Jack didn’t get very far before the piglet had stuggled free and run away.
“You silly boy!!!!” said his mom again. “You should have led it home on a string.”




Jack was determined not to lose any more wages. When the butcher gave him a joint og meat for his labours he tied a string round THAT and led THAT home behind him. What the dogs and cats didn’t snatch was covered in dust.
“You silly boy!!!!!” said his mom, stamping her foot crossly. “You should have carried it on your shoulder.” She was so cross she sent him to bed without any supper.
And then Jack’s luck changed, though it didn’t seem like it to begin with.
Now it so happened that on the way home every day Jack had to pass the house of a rich man. The rich man had a beautiful daughter who had never laughed, and he promised that the first person to make her her laugh should marry her.
She had watched Jack go by the house every day. When she saw him trying to carry eggs on his head, her eyes had twinkled. When she saw hi trying to roly-poly piglet she had smiled, just a little. On the day he came past the house with a meat on string , she burst into merry peals of laughter.
And that was how Jack found a wife. She was as sensible as she was rich, and she though Jack how to think for himself, and so they lived happily ever after.

Untuk CARY di Surga

Gue suka banget buat cerpen.Yah,sebenarnya bukan tergolong suka!Tapi gue suka buat cerpen kalo gue lagi good mood.Sebenarnya cerpen ini udah lama gue tulis waktu kelas X semester 2.Judulnya Untuk Cary di Surga.Banyak temen gue yang bilang ceritanya bagus,tapi ternyata gue Cuma dapat nilai 85 untuk cerpen itu di pelajaran bahasa.Ceritanya sih emang Cuma seputar biola dan apapun yang terjadi dalam cerita ini Cuma fiksi belaka.
Gue akan berbagi cerita ini untuk reader semua.Tapi,gue Cuma mohon JANGAN DIBAJAK YA...!BACA BOLEH,TAPI JANGAN DICOPY...
Suara gesekan indah mengalun di kamarku.Hmmm...hatiku selalu merasa tenang saat memainkan biola kesayanganku.Dan...uh, aku terhenti.Kesalahan yang sama ,terulang kembali.”Sebel,kenapa aku selalu salah dibagian ini?”Aku membolak-balik kertas bertulis not-not balok dihadapanku.
“Lagi kesal ya?”Aku tersentak.Suara itu benar-benar mengagetkanku.Semua kertas berhamburan ke lantai.”Cary...kamu harus janji kalau setelah ini kamu nggak akan mengagetkan aku lagi”.Cary duduk di pinggir tempat tidurku.”Kenapa?”tanyanya.
Aku mendesah perlahan,lalu kuserahkan kertas-kertas yang baru saja kupungut dari lantai.Ekspresi wajah Cary berubah setelah melihatnya.”Bless of God...”gumamnya.”Aku tidak bisa memainkannya dengan sempurna,Car.Lagu ini mengingatkanku...”.”Pada hari kematianku,kan?”Balas Cary cepat.Aku menggigi bibir.Uh,seandainya saja Bu Ray guru biolaku,mengizinkan memainkan lagu lain.Padahal Kontes “Golden Bow” akan dilaksanakan empat hari lagi.
Tok...Tok...Tok...
Pintu kamarku diketuk.”Cady,sekarang waktunya makan.Cepatlah turun!”itu suara mama.Aku dan Cary berpandangan.”Sebentar,Ma!”.”Aku tahu,aku harus pergi sekarang,kan?”sahut Cary sedih.Aku berusaha keras menahan air mataku.”Andai saja ada peri yang mengizinkanku mengajukan permintaan,aku ingin kamu bisa hidup kembali,Car”.Ku pikir hari ini bukanlah hari yang baik buatku.Sejak pagi tadi,Bu Ray tak henti-hentinya mengomeliku.Katanya,aku satu=satunya peserta yang belum menguasai bahan untuk kontes nanti.Huuh,,,!!Cary-Cary seandainya kau ada disini bersamaku,aku pasti tidak merasakan hl seburuk ini,karena kau adalah penyemangatku.
Ya!Cary Heron Deaime!Saudara kembarku yang meninggal 3 tahun lalu.Saat itu kami berusia 12 tahun.Dan hari itu adalah hari yang tak akan pernah aku lupakan.Waktu itu kami baru saja selesai pementasan musik.Kami sangat behagia,karena untuk pertama kalinya lagu Bless og God kami mainkan denga sempurna.Dan kami juga dicalonkan sebagai peserta “Golden Bow”.Dimana Golden Bow itu merupakan penghargaan tertinggi untuk pemain biola tingkat Internasional.Kami sangat gebira,karena Golden Bow yang kami impikan sudah berada di depan mata.
Keesokan harinya,sepulang dari mengurus surat-surat untuk mengikuti Golden Bow di Edinburgh,Inggris.Peristiwa naas itu terjadi,hamper satu jam kami menunggu Pak Willy,sopir kami menjemput.Aku masih ingat Cary yang merasa bosan menunggu.Ia berlari-lari mengajakku makan jajanan di seberang jalan.Aku hanya menolaknya dengan senyuman dan terus melihatnya menyebrang jalan.Namun,beberapa detik kemudian,dengan mata kepalaku sendiri aku menyksikan bagaimana sebuah mobil VW plat B991L menabraknya.Aku menjerit,dan melihat tubuh Cary terbaring lemah tak bernyawa di atas aspal.
Setelah kejadian itu hamper 6 bulan aku tak menyentuh biolaku,hingga suatu malam sebuah bayangan orang yang kukenal menghampiriku,ternyata itu Cary.Awalnya aku takut,namun akhirnya aku tahu dia kembali untuk mengajariku bagaimana crania tersenyum kembali.Aku pun berjanji akan merahasiakan keberadaanya.Yah,walaupun aku menceritakan kepada orang bahwa Cary sudah kembali,mungkin orang tak akan mempercayaiku dan mengangapku gila.Karena,hanya aku yang bisa melihat roh Cary dengan mata telanjang.
Dari saat itu aku kembali bermain biola seperti dulu.Hanya saja lagu Bless of God tak pernah kumainkan lagi.Karena,kalau aku memainkan lagu itu aku teringat kembali impian kami untuk mendapatkan penghargaan Golden Bow,mungkin kalau Cary masih di dunia inipenghargaan itu sudah ada ditangan kami.Tapi,karena kematian Cary aku mengndurkan diri dari Golden Bow.Yah...!walaupun sebelumnya ditentang leh Bu Ray dan tentu saja oleh orang tuaku.Karena prinsipku teap satu.Bila,kamibersua berusaha untuk menggapai impian itu,maka hasilnya pun harus kami nikmati berdua.
Tiga tahun sejak kedatangan Cary,saat ini dia pun masih tetap setia berada disampingku.Kali ini seleksi pertama Golden Bow kembali diadakan.Dan aku pun kembali terpilih menjadi peserta termuda,tapi tentu saja tidak bersama Cary.Tahun ini Golden Bow diadakan di Praha,Ceko.Walaupun gembira,tapi hatiku tetap saja sedih,namun Cary tetap menghibur dan memberiku semangat.
Hari ini di hari perlombaan...!Sabtu,13 Maret 10.05 am.Praha,Ceko
Detik-detik menjelang penampilanku.”Eh,jangan suka melamun...”Cary tersenyum dengan bibirnya yang pucat.”Car,aku ingin mengundurkan diri dari kontesini!”.Cary terbelalak mendengar ucapanku.Kini wajahnya lebih pucat dari sebelumnya.”Hei...ini bukan Cady yang ku kenal.Kontes ini hanya 3 tahun sekali.Ini kesempatan yang langka untuk membuktikan kemampuanmu.Lagi pula kau peserta termuda.Selain itu kau juga membawa nama harum Bangsa Indonesia ke tingkat dunia!”.”Cary...kamu tidak perlu ngomong begitu padaku.Tanpa kamu,lagu itu tidak dapat kumainkan.Ingat!Berada disini adalah impian kita bersama!”
Aku diam,terjun dalam pikiranku sendiri.Kenapa Cary terlau cepat meningglakanku?Cary memegang tanganku,kurasakan hawa dingin menusuk ke tulang ku.Lalu dia berkata”Kalau itu memang maumu,kita akan memainkannya bersama.Aku bisa masuk kedalam dirimu.Diri kita akan ,menjadi satu.”Aku hamper tak percaya mendengarnya.Setelah ini giliranku untuk tampil.Aku berusaha menenangkan diriku.Aku akan memainkannya bersama Cary.Kami pasti berhasil.
“Cady,giliranmu,”Bu Ray memanggilku.Aku mengmbil biolaku,lalu melangkah ke pangung.Aku pun mulai mengesek biolaku itu.Aku berhasil memainkannya dari awal hingga akhir,tanpa melakukan kesalahan.Selesainya tepukan tangan penonton membahana keseluruh ruangan ini.
Aku membungkuk,memberi hormat pada penonton.Ia melambaikan tangannya padaku.Saat kembali ke belakang panggung,semua peserta Golden Bow memberi ucapan selamat padaku.Disaat itu juga aku mendapati sebuah surat disarung biolaku bertuliskan “Untuk saudaraku yang terbaik diantara yang paling baik”.Aku membukanya perlahan dan membacanya :



“Cady,saat kau membaca surat ini,aku sudh berada jauh darimu.Aku harus kembali ke alamku.Kau berhasil memainkan lagu itu sendiri tanpa batuanku,kepercayaan dirimu telah kembali.Karena itulah aku pergi.Kalau kau merindukanku mainkanlah lagu Bless of God maka aku akan dating bersama mimpimu.Ingat!Jangan pernah putus asa,Be your self Cady&God bless you!!
With love Cary

Aku tidak dapat membendung tangisku,semuanya jatuh begitu saja dari pelupuk mataku.
Beberapa saat kemudian setelah aku menangis pemenang penghargaan Golden Bow diumumkan.Ternyata,pemenangnya bukan aku melainkan seorang wanita setengah baya berumur 39 tahun dari Wllington,New Zealand.Walaupun begitu aku tidak sedih karena dia adalah dia,siapa pun pemenangnya aku tetaplah diriku.Namun,aku bahagia karena aku menang dalam “Best Performance”.Dan suara riuh rendahkembali bergema saat aku menerima penghargaan.
Tak terasa empat tahun telah berlalu,kini aku telah deasa dan menjadi biolis ternama.Kalau kau tahu Cady Gregor Deaime.Kau pasti akan tahu siapa aku.Hampir semua kota di dunia ini pernah kukunjungi dan disetiap panampilanku aku selalu memainkan lagu Bless of God.
KARENA KAU TAHU,KUPERSEMBAHKAN SEMUA KEBERHASILANKU INI UNTUK CARY DI SURGA...!